Wednesday, March 5, 2014

Thanks, Bu N & Pak A

Diposkan oleh Popuri di 3:00 PM
Hallo para Sarjana!

Aku udah sidang skripsi loh kemarin tanggal 3 Maret. Walaupun belum resmi banget jadi sarjana, tapi anggaplah saja udah S.Pd. Perjuangan biar sampai ke sekarang ini nggak mudah. Aku dapat dosen pembimbing yang kalau dianalogiin sama musik itu ROCK! They were rocking me! Walaupun prosesnya lebih lama dari teman-teman yang lain, aku bersyukur dan menikmati ini kok. Yah, namanya manusia, kadang juga ngiri sama temen yang bisa kilat skripsinya karena dapat dosen yang woles~

Suatu ketika di perpustakaan.

Aku : Gimana skripsinya?

Temen : Aku baru mulai, ini lagi ngerjain proposal.

Aku : Oh, sama. Aku juga.

Dua bulan kemudian ketemu lagi.

Aku : Mau bimbingan?

Temen : Nggak, mau daftar ujian skripsi.

Aku : Serius??? *langsung takjub, nggak percaya, ngiri dan kok bisa?*

Untungnya aku punya orang tua yang paling keren sejagat. Nggak pernah yang namanya ngejar-ngejar “kamu harus lulus ini, kamu harus lulus itu”. Aku cukup pake jurus jelasin gimana dosenku, gimana skripsiku, dan gimana temen-temenku. Orang tua langsung selaaaaaaaw! Lagian juga aku ngerjain terus & bimbingan nggak putus, bukannya dugem sambil nyebar-nyebar duit.

Nah, ini soal dosen pembimbing. Di awal-awal bikin skripsi sempet mikir, “Duh, aku kok gini  ya, padahal temenku nggak gini-gini amat.” Aku jalannya juga ngrangkak cari ini itu, pokoknya apa yang dimau dosen ya sendiko dawuh aja. Kadang kalau udah capek sih bosen juga. Tapi ya akhirnya tetep harus dikerjain toh skripsinya.

Pernah suatu ketika aku udah hampir selesai kurang dikit tinggal nunggu daftar sidang. Ibarat 100%, itu tinggal 95%. Salah satu dosen udah acc, tp dosen yang lain masih minta revisi. Dan masalahnya itu aku nggak begitu mudeng. Jadi males kan, udah tinggal seiprit kenapa nggak dimudahin sih, mesti revisi kayak gitu aja, batinku. Yang nanggung-nanggung gini ini yang bikin sebel.


Pas mau sidang, aku nggak deg-degan sama sekali. Bukannya sombong loh, tapi suer aku nggak deg-degan. Yang ada malah H-2 itu aku sakit demam. Mampus lah, mau sidang badanku malah panas. Udah bingung gitu. Untungnya pas hari H, panasnya turun. Lucunya H+1 sidang itu aku lanjut demam lagi, sakit sampe seminggu.

Sidang waktu itu menurutku sih lancar. Tiap penguji tanya aku jawab sebisaku. Pokoknya jawab aja biar dikira pinter. LOL!

Ada satu momen yang bikin aku terharu. Serius aku terharu. Waktu Penguji 1 selesai tanya, giliran Penguji 2(Dosbing 2 jadi Penguji 2) yang tanya. Pertanyaan yang diajukan Dosbing 2 cuma 3, itu mirip-mirip pertanyaan pas waktu bimbingan. Aku udah jawab, tapi masih kurang tepat. Dosbing 2-ku bilang, “Harusnya jawabannya ini ….. (beliau ngasih tau jawabannya).” Nggak tahu kenapa tiba-tiba aku pengen nangis aja waktu Dosbing 2 ngasih tahu jawaban itu. “Kok dosenku baik,” batinku.

Setelah Dosbing 2 a.k.a Penguji 2 tanya, giliran Penguji 3 (Dosbing 1). Pertanyaan yang diajukan Dosbing 1 cuma 2 dan itu sebenarnya nggiring aku buat benerin jawaban yang kurang terpat waktu aku ditanyain Penguji 1. Dan lagi-lagi aku terharu dengan cara beliau membantu mahasiswanya. Sumpah! Sambil jawab pertanyaan, batinku lagi, “Oh, jadi begini ya dosen-dosen pembimbingku kalau lagi nguji skripsi mahasiswa bimbingannya.” Kalau ada yang perhatiin aku di ruangan itu saat itu, pasti bakal lihat mataku berkaca-kaca pengen nangis karena terharu. Setelah itu sidang selesai, kira-kira  satu jam lamanya aku sidang.

Habis itu aku jadi merasa bersalah, dulu waktu habis bimbingan sering ngeluh “banyak revisi”, “kok disuruh ngubah ini itu”, “aku nggak mudeng”, “kok susah sih?”, “kok lama?”, “aku bosen ngerjain bab ini terus”, “kenapa nggak di-acc aja”, “hiiihh!”, “capek ngulang-ngulang” dan masih banyak keluhan lainnya. Aku bener-bener baru sadar setelah sidang itu kalau aku ternyata dapat dosen pembimbing terbaik yang benar-benar mau membimbing mahasiwanya supaya skripsinya berkualitas. Selama ini aku lebih banyak ngeluh, nggak nyadar kalau skripsiku selalu dibaca dosbing, selalu dibimbing, diberi masukan, diberi saran, diberi arahan, satu lagi dosbingku nggak pernah sulit ditemui dan nggak pernah PHP-in mahasiswanya :’)



I just realized that I got the best advisors in the world. I wont forget everything they have done for me.

This may be simple for some people, but for me it means a lot. This opened my mind and I should be more grateful to God. I can’t say anything except thank you. Thank you Bu Nas and Pak Ahmad. THANK YOU!

1 komentar:

Anonymous said...

Hi there, constantly i used to check blog posts
here early in the break of day, as i enjoy to gain knowledge of more and more.

Post a Comment

 

SluuuRRRppps..! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review